Harap waspada dan jangan langsung percaya jika tiba-tiba ada yang menawari bisnis jual beli pulsa elektronik. Apalagi jika tawaran itu disampaikan melalui pesan singkat (SMS).
Kalau tak diteliti kebenarannya, salah-salah Anda akan kena tipu dan ujung-ujungnya merugi hingga jutaan rupiah. Seperti yang dialami Agustin Hermawati (24) warga Jalan Cumi-cumi Raya, Bandarharjo, Semarang Utara. Dia kehilangan uang sebesar Rp 3 juta.
Modusnya, pelaku menawarkan pulsa elektornik dengan harga yang cukup murah untuk selanjutnya dijual kembali. Saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polrestabes Semarang, Senin (9/5), korban mengatakan, kejadian bermula saat dia menerima SMS dari nomor yang tidak dikenalnya, kira-kira sebulan yang lalu.
Isi SMS itu yakni menawari kesempatan untuk menjadi agen pulsa seluruh operator dengan harga murah. Pengirimnya mengaku dari MKIOS dengan alamat di Jalan Kyai Wahid Hasyim, komplek ITC Roxy, Jakarta. Dituliskan penawaran untuk pembelian pulsa 5 ribu dengan harga Rp 4.500, pulsa 10 ribu dijual Rp 8.500, pulsa 20 dijual Rp 18 ribu, pulsa 25 dijual Rp 22 ribu, dan pulsa 50 ribu dijual dengan Rp 45 ribu. Jika tertarik diminta mengetik GABUNG kirim ke 087777707***.
Nampaknya itu hanya akal-akalan pelaku saja, namun korban tertarik. Sebab pulsa itu sedianya akan dijual kembali. Tanpa mengecek dan menyelidiki lebih dahulu, Agustin mengirim SMS dan menghubungi nomor yang tertera. Dari seberang ada seorang pria yang mengaku bernama Faizal Nur, warga Jakarta.
Korban dijelaskan persyaratan jika mau gabung dalam bisnis pulsa elektronik ini, yakni diminta deposit uang terlebih dahulu. Uang yang diminta sesuai dengan yang telah ditetapkan pelaku. "Karena tertarik saya pada tanggal 14 April mentransfer ke rekening yang disebutkan pelaku. Saya transfer melalui Bank Mandiri Cabang Pemuda, sebanyak empat kali. Total uang yang saya kirim sebesar Rp 3 juta," ujar Agustin kepada petugas.
Usai mentransfer, pelaku menjanjikan kalau pulsa akan dikirim sesegera mungkin. Akan tetapi, janji hanyalah tinggal janji. Pulsa yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba. Bahkan sampai berharo-hari lamanya. Karena tak ada kejelasan korban berkali ulang menghubungi nomor telepon pelaku.
Tapi tetap saja tak ada jawaban. Korban pun sadar kalau dirinya kena tipu. Setelah memastikan tidak ada tindak lanjut, korban pun kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya tersebut ke Polrestabes Semarang.
[SuaraMerdeka]
Kalau tak diteliti kebenarannya, salah-salah Anda akan kena tipu dan ujung-ujungnya merugi hingga jutaan rupiah. Seperti yang dialami Agustin Hermawati (24) warga Jalan Cumi-cumi Raya, Bandarharjo, Semarang Utara. Dia kehilangan uang sebesar Rp 3 juta.
Modusnya, pelaku menawarkan pulsa elektornik dengan harga yang cukup murah untuk selanjutnya dijual kembali. Saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polrestabes Semarang, Senin (9/5), korban mengatakan, kejadian bermula saat dia menerima SMS dari nomor yang tidak dikenalnya, kira-kira sebulan yang lalu.
Isi SMS itu yakni menawari kesempatan untuk menjadi agen pulsa seluruh operator dengan harga murah. Pengirimnya mengaku dari MKIOS dengan alamat di Jalan Kyai Wahid Hasyim, komplek ITC Roxy, Jakarta. Dituliskan penawaran untuk pembelian pulsa 5 ribu dengan harga Rp 4.500, pulsa 10 ribu dijual Rp 8.500, pulsa 20 dijual Rp 18 ribu, pulsa 25 dijual Rp 22 ribu, dan pulsa 50 ribu dijual dengan Rp 45 ribu. Jika tertarik diminta mengetik GABUNG kirim ke 087777707***.
Nampaknya itu hanya akal-akalan pelaku saja, namun korban tertarik. Sebab pulsa itu sedianya akan dijual kembali. Tanpa mengecek dan menyelidiki lebih dahulu, Agustin mengirim SMS dan menghubungi nomor yang tertera. Dari seberang ada seorang pria yang mengaku bernama Faizal Nur, warga Jakarta.
Korban dijelaskan persyaratan jika mau gabung dalam bisnis pulsa elektronik ini, yakni diminta deposit uang terlebih dahulu. Uang yang diminta sesuai dengan yang telah ditetapkan pelaku. "Karena tertarik saya pada tanggal 14 April mentransfer ke rekening yang disebutkan pelaku. Saya transfer melalui Bank Mandiri Cabang Pemuda, sebanyak empat kali. Total uang yang saya kirim sebesar Rp 3 juta," ujar Agustin kepada petugas.
Usai mentransfer, pelaku menjanjikan kalau pulsa akan dikirim sesegera mungkin. Akan tetapi, janji hanyalah tinggal janji. Pulsa yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba. Bahkan sampai berharo-hari lamanya. Karena tak ada kejelasan korban berkali ulang menghubungi nomor telepon pelaku.
Tapi tetap saja tak ada jawaban. Korban pun sadar kalau dirinya kena tipu. Setelah memastikan tidak ada tindak lanjut, korban pun kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya tersebut ke Polrestabes Semarang.
[SuaraMerdeka]